Kumpulan Puisi Valdo Leso
Lentera di Tengah Kegelapan
Piringan langit hampir lenyap ditepi langit
Bergantinya malam dingin yang merasuk kulit
Dengan mentari yang menghapus kegelapan
Membasmi embun pada dedaunan
Melenyap kegalauan pada tubuh yang lunglai
Aku ingin melantungkan lagu kemesraan di atas
mahligian bersamamu
Menikmati indahnya mentari pembawa harapan
baru
Menikmati secangkir kopi di atas gunung yang
menggantung harapan
Merasakan udara yang begitu segar
Menikmati proses perputaran bumi
mengelilingi matahari
Dan memutar alur kisah kita yang star dari
titik yang sama
Dari ufuk timur ke ufuk barat
Dari mentari menjadi senja
Sederet kata kuolah menjadi kalimat yang
merujuk pada kata “I Love you”
Kau bagaikan bintang yang tak pernah padam
Menerangi jalanku pada siang dan malam
Kau bagaikan jantung yang mengedar darah ke SEgala arah
Kau bagaikan pena yang selalu membantu aku tuk
menggoreskan kata demi kata menjadi kalimat
Di atas kertas putih engkau tak pernah
berhenti tuk mewarnainya
Andaikan Aku Bisa
Anganku melayang setinggi langit
Menembus nirwana di pagi yang
cerah
Melewati titian separuh bola
mata
Namun raga terkunci bagaikan
patung
Merenung bagaikan gumpalan
awan yang tebal
Hanya lilin berbisik pada angin malam
Andaikan aku bisa memetik
bintang yang tak pernah padam tuk menerangi alur cerita kita
Andaikan aku bisa membawamu ke atas kayangan,
Bersama melantungkan lagu kemesraan di dalam rembulan
Hati dan pikiran bergelut di atas teras malam
Berbincang tentang sekuntum harapan yang semoga tak hampa
Cahayanya masih dalam
puing-puing harapan
Berupaya agar tak pernah
padam
Masihkah ada harapan untuk
kita?
Sementara setapak jalan sudah
bergumur lumpur
Membuat asa terasa licin
untuk pijakan cinta yang diharapkan
Memaksa telapak tuk terus
melangkah sekuat baja
Apakah kita masih kuat tuk
melewati gumuran lumpur yang begitu tumpuk,
dan licin bagaikan lilin yang
terus meleleh?
Perpisahan
Terima kasih sudah pernah bersama
Walau sekarang tak saling sapa
Ijinkan aku tuk pergi
Agar kebahagiaanmu terus mengalir
Seperti air sungai
Agar bahagiamu terus bersinar
Bagaikan bintang yang tak pernah padam
Pada siang dan malam
Aku tak pernah mengahalangimu tuk bahagia
bersamanya
Aku akan pergi tuk selamanya dari sisimu
Momen yang pernah kita lalui bersama
Akan kutitipkan pada senja
Momen yang pernah kugoreskan pada lembar harianku,
Akanku jadikan sebagai isi dompet yang akan kubawa kemana-mana
Akan kusudahi semua cerita ini
Walau pada akhirnya akan menyepi di atas bukit.
Sepi
Aku duduk merenung di atas gunung
Menikmati cahaya senja
yang begitu indah menerangi bumi yang dihantui kegalauan
Inginku menutup mata
Namun cahaya selalu mengajakku tuk terus menatapnya
Aku mengingat kembali cerita yang pernah kita tabur di taman harapan
Sekuntum rindu aku coba melepaskannya
Membiarkannya tuk larut bersama senja
Yang datang tanpa menyapa
Pergi tanpa pamit
Aku merasa begitu sepi
Menikmati bintang di tengah kesunyian malam
Aku ingin melantungkan lagu kemesraan bersamamu
Ingin merasakan angin malam bersamamu
Namun itu hanya mimpi yang hampa
Kepergianmu membuatku layu
Kapergianmu membuatku rapuh
Kepergianmu membuatku piluh
Angin tolong sampaikan salam ku padanya
walaupun dia sudah menjadi
milik orang lain

Komentar
Posting Komentar